#KaburAjaDulu: Antara Worldview Jāhilī dan Qurʾāni

Hesteg #kaburajadulu, konon adalah simbol kekecewaan anak-anak muda Indonesia yang merasa hidupnya makin suram jika tak segera kabur ke luar negeri. Ketika tren ini lagi ribut-ributnya di medsos, saya sebenarnya tidak begitu mengikuti. Ada banyak kesibukan, salah satunya sibuk tadarrus puisi Jahiliyah. Tapi saya tiba-tiba teringat tren ini lagi gara-gara mendengar pernyataan seorang politisi kawakan yang dengan nada geregetan berkomentar kurang lebih begini “..paling nanti jadi budak kapitalis-kapitalis di luar negeri sana..” Jika begitu, kasian juga anak-anak muda Indonesia itu ya. Lari dari kangkangan oligarki, malah masuk kungkungan kapitalis. Mungkin ada yang menjawab; setidaknya mereka bisa jadi budak dengan gaji kompetitif jika memang punya kapasitas, dari pada cuma bisa menganga ketika kesempatan dan etika kompetensi dihabisi kolusi-nepotisme, sementara sumber daya yang katanya mereka warisi habis dimamah korupsi. Tapi ya, baik perbudakan kapitalistik maupun perakyatan yang...