Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2023

Studi Qirāʾāt di Barat: Dari Wansbrough dan Burton ke Bukti-Bukti Manuskrip

Gambar
  Wansbrough dan Burton Setelah era ‘early’ ini, Shah beralih ke generasi berikutnya yang diwakili oleh   John Wansbrough (d. 2002)   and John Burton (d. 2005). Keduanya meneliti qira’at dalam konteks penelusuran mereka pada proses konsolidasi teks al-Qur’an sebagai textus receptus. Menariknya, dua John ini sampai pada dua kesimpulan yang berbeda drastis. Manakala Wansbrough mengakhirkan kemunculan al-Qur’an sebagai teks stabil, Burton malah menariknya langsung kepada Nabi Muhammad. Kemunculan al-Qur’an sebagai teks yang stabil bagi Wansbrough muncul lebih belakangan dari waktu yang disebutkan di dalam narasi tradisional. Ia melacak proses tersebut melalui analsis pada ragam literatur, salah satunya tafsir. Untuk kepentingan ini Wansbrough mengkategorisasikan tafsir menjadi   haggadic (naratif) , halakhic (hukum) , masoretic (leksikal) , rhetoric dan allegoric. Kelimanya muncul secara kronologis. Nah, karena bahasan soal qira’at ia identifikasi sebagai elemen d...

Peta Studi Qirāʾāt di Barat : Tesis dan Asumsi 'geng' Geschichte des Qorāns

Gambar
Mustafa Shah adalah pengajar studi Islam dengan fokus utama pada tradisi gramatikal Arab dan Kalam di SOAS London. Meski demikian, ia juga cukup aktif dalam jagad studi Qur’an dan telah menulis beberapa artikel studi Qur’an yang tentunya kaya dengan analisis   atas pergulatan gramatikal dan teologis dalam konteks tafsir. Bagi yang ingin mendalami keterkaitan historis-filosofis tafsir dan kedua domain tersebut, tulisan Shah cukup bergizi. Menurut saya setidaknya. Salah satu kontribusi terkini dan cukup penting dari Shah dalam studi Qur’an adalah keterlibatannya sebagai co-editor The Oxford Handbook of Qur’anic Studies. Selain menjadi editor, ia juga menuliskan beberapa entri, salah satunya tentang qira’at, topik yang memang lekat dengan area riset Shah. Tulisan tersebut ditampilkan sebagai survei yang deskriptif, tapi sebenarnya di sana sini, ia menunjukan aspek-aspek problematik dari tesisi yang ia tampilkan. Ya, mungkin tepat jika disebut pemetaan kritis. Meskipun penekanannya ...