Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

Menguji Autentisitas Riwayat Tafsir dan Qirāʾāt Periode Awal : Kasus Abū Mijlaz

Gambar
1. Mukadimah Apakah riwayat tafsir dan qiraat yang sampai kepada kita dari generasi mufasir awal – yakni masa Ibnu Abbas dan murid-muridnya – memiliki nilai historis atau sekedar bernilai sastrawi? Jika nilanya hanya sastrawi (literary) berarti data-data tersebut hanya memberitahukan kepada kita bagaimana para mufasir itu dikonstruk dalam memori para sarjana Muslim pada generasi setelahnya.   Data-data sastrawi itu tidak memiliki daya untuk memberikan kita gambaran tentang apa yang sebenarnya terjadi pada masa itu.  Namun jika riwayat-riwayat itu memang memiliki nilai historis, yakni benar-benar bisa dibuktikan bahwa ia berasal dari otoritas yang diklaim mengucapkannya, makai ia bisa menjadi basis bagi rekonstruksi historis. Data-data itu benar-benar bisa membantu kita memahami lebih baik kondisi tafsir pada masa formatifnya. Atau setidaknya pada masa hidup tokoh yang diklaim mengucapkan atau meriwayatkannya.   Tidak mengherankan jika salah satu poin pe...

Ad-Dahhak bin Muzahim: Intelektual 'Organik', Pelopor Tradisi Tafsir Khurasan

Gambar
  Jika melihat karir para pelopor tafsir, utamanya mereka yang aktif di daerah-daerah yang bergejolak di pinggiran khilafah (tradisi tafsir Khurasan), emang mereka sosok teladan. Mereka tetap produktif menulis meskipun sering terseret gonjang-ganjing politik. Mereka dipenjara atau diasingkan dengan berbagai alasan oleh para sultan, sebab mereka berani 'speaking truth to power'. Mereka menyampaikan kebenaran kepada publik, sehingga corak tafsirnya belum benar-benar skolastik, dan 'kebenaran' kepada penguasa, sehingga mereka layak disebut intelektual organik, kalau kata sobat ahlul Gramsci wal jamaah. Tulisan ini akan membahas salah satu sosok itu, ad-Dahhak bin Muzahim, bapak tafsir Khurasan.  Tapi sebelum berangkat ke Khurasan di akhir era Umayyah, mari kita ke pusat khilafah di masa-masa genting menjelang lahirnya dinasti ini. Kita akan bertemu dengan penghulu para mufasir, Abdulah Ibnu Abbas (w. 68/667). Kita tahu persis bagaimana beliau diletakan takdir Allah di ti...