Mengenal dan Memanfaatkan CorpusCoranicum untuk Riset Qur'an dan Tafsir
Pengenenalan
Corpus Coranicum adalah proyek penelitian yang secara sistematis menganalisis
manuskrip-manuskrip Qur'an tertua serta mendokumentasikan variasi bacaan (qirā’āt)
dalam literatur Islam. Proyek ini membuka akses ke manuskrip-manuskrip Qur'an
awal dengan gambar dan teks transliterasi. Selain itu, proyek ini menciptakan
katalog varian qirā’āt yang terdapat dalam karya-karya tradisi keilmuan
Islam. Dengan merinci sejarah teks, proyek ini membuat komentar kronologis
menggunakan metode studi sastra dan mengacu pada teks-teks relevan dari Periode
Kuno (Antiquity) dan Periode Kuno Akhir (Late Antiquity).
Proyek ini
menghasilkan publikasi daring (open access) yang mengumpulkan data teks dan
lainnya dari empat basis data yang berbeda: Qur'anic Manuscripts, Variant
Readings, Texts from the World of the Qur'an, dan sebuah "Komentar".
Ini mencakup gambar manuskrip Qur'an, transliterasi Bahasa Arab, variasi bacaan,
komentar, terjemahan Jerman dari Qur'an, teks Arab dari edisi cetak Kairo tahun
1924, transkripsi Latin dari teks Arab edisi Kairo, dan entri dari database
"Texts from the World of the Qur'an" dalam bahasa aslinya.
Hingga saat ini,
proyek ini telah mengumpulkan gambar digital sekitar 40 fragmen manuskrip
Qur'an dan sekitar 600 halaman transliterasi dari berbagai koleksi di berbagai
negara, yang berasal dari abad ke-7 dan ke-8. Penelitian ini juga telah
melakukan lebih dari 100 pengukuran radiokarbon pada manuskrip-manuskrip Qur'an
dari berbagai koleksi untuk membantu penanggalan. Proyek ini juga telah
mempelajari beberapa sumber tentang varian bacaan dan memberikan komentar
filologis dan sastra pada surah-surah tertentu.
Proyek ini
dihasilkan melalui kerjasama dengan berbagai institusi, termasuk proyek
Coranica dan Paleocoran yang didanai oleh Jerman dan Prancis, serta proyek
Irankoran yang memusatkan perhatian pada manuskrip Qur'an dari koleksi Iran.
Dalam waktu mendatang, proyek ini berencana untuk memperluas fungsi pencarian
dan menyempurnakan struktur digitalnya.
Tujuan
Kesarjanaan CorpusCoranicum : Apa yang mereka teliti?
Corpus Coranicum
mengerjakan riset yang sudah lama ingin dicapai oleh komunitas peneliti al-Qur’an,
yakni menganalisis secara sistematis manuskrip-manuskrip Qur'an tertua dan
mendokumentasikan variasi bacaan dalam literatur Islam. Selain itu, proyek ini menjadi pelopor dalam
upaya melacak jejak tradisi-tradisi kuno Pra-Islam dalam Qur'an dengan
menyajikan teks-teks teologis, puitik, dan epigrafik dari komunitas di sekitar
tempat munculnya Qur'an dalam bahasa aslinya (basis data "Texts from the
World of the Qur'an").
Selain itu,
Corpus Coranicum juga mencakup upaya penulisan chronological commentary
(semacam tafsir nuzūli) terhadap al-Qur’an. Basis asumsi Komentar Kronologis
ini adalah pemahaman terhadap al-Qur’an sebagai transkripsi pesan yang disampaikan
(proclaim) oleh Nabi antara sekitar tahun 610 dan 632 di Mekkah dan
Madinah. Komentar ini bertujuan untuk menunjukan sifat dinamis dari
al-Qur’an, sehingga Komentar ini ditulis mengikuti kronologi munculnya dan
memberikan pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan wacana-wacana di
dalamnya.
Komentar
ilmiah-sastrawi ini mengikuti dengan
cermat pendekatan studi Alkitab untuk memasukkan sejumlah besar tradisi Yahudi,
Kristen, Arab Kuno, dan tradisi lain yang beredar dalam lingkungan budaya pada
waktu itu. Semua informasi ini dapat diakses dalam basis data "Texts from
the World of the Qur'an". Hubungan yang erat antara Qur'an dan beberapa
teks dari lingkungan sekitarnya (dan cara Qur'an menggunakan strategi penalaran
dari dalam teks-teks ini) menunjukkan bahwa Qur'an - jika dilihat dalam konteks
munculnya - hanya dapat benar-benar dipahami jika kita mengakui dan mempertimbangkan
sifatnya sebagai teks dari Zaman Kuno Akhir.
Empat
Komponen Utama CorpusCoranicum dan Kegunaannya dalam Riset IAT
Sebelum
menafaatkan situs ini, jika anda tidak menguasai Bahasa Jerman atau Inggris,
maka pastikan penerjemah otomatis dari Chrome telah dihidupkan. Caranya, klik
kanan, lalu cari opsi “terjemahkan ke Bahasa Indonesia” atau “translate to
Indonesia”. Halaman akan otomatis diterjemahkan oleh Google Translate.
Proyek ini
memiliki empat komponen utama: Manuscripta Coranica, Variae Lectiones
Coranicae, Texts from the World of the Qur'an, dan komentar kronologis. Kesemua komponen ini bisa digunakan menggunakan
Navigasi Ayat atau Verse Navigation, sehingga analisis CorpusCoranicum bisa
ditemukan untuk setiap ayat al-Qur’an. Kecuali yang belum mereka temukan datanya.
Database
Manuscripta Coranica berisi lebih dari 30.000
gambar dan teks transliterasi dari lebih dari 95 koleksi, memberikan gambaran
tentang bukti-bukti tesktual al-Qur’an dari periode awal kemunculan Islam. Dengan demikian, kegunaan database ini adalah
untuk melakukan penelitian manuskrip. Ragam manuskrip bisa ditelusuri ayat per
ayat. Silakan klik “Navigasi Ayat” dan pilih surah dan ayat apa yang hendak
dicari manuskripnya. Contoh navigasi ayat untuk data manuskrip surah al-Fatihah ayat 1, klik ini
Variae
Lectiones Coranicae mencatat variasi qirā’āt
dalam transkripsi yang dikenal dari karya-karya awal tradisi keilmuan Islam. Pencarian
variasi qiraat juga dengan menggunakan “Navigasi Ayat”. Pilih ayat yang hendak
diteliti ragam qiraatnya, nanti akan muncul tabel ragam qiraat serta sumber
kitab yang menyebutkannya. Untuk navigasi pencarian qiraat, bisa dilihat contohnya ini
Texts from
the World of the Qur'an memberikan gambaran tentang
teks-teks penting pada masa Antik dan Antik Akhir yang membicarakan topik yang
serupa atau disinggung oleh al-Qur’an. Data ini sangat berguna untuk penelitian-penelitian
yang mengharuskan kita mencari tahu wacana atau teks apa yang kira-kira sedang
direspon oleh al-Qur’an. Penelitian intertekstualitas juga menjadi mudah dengan
data ini. Penggunaannya sama, menggunakan “Navigasi Ayat”. Misalnya kita ingin tahu teks-teks yang bisa dibandingkan dengan al-Fatihah, cek ini.
Komentar
kronologis. Bagian ini penting untuk dicermati
untuk melihat bagaimana ragam data di atas dianalisis oleh peneliti Corpus Coranicum
(utamanya Angelika Neuwirth) dalam framework mereka. Bagi mahasiswa IAT,
setidaknya materi ini bisa menjadi bahan penelitian pemikiran sarjana Barat (jika
menghindari kata Orientalis) terhadap al-Qur’an. Contohnya, komentar tentang surah al-Fatihah bisa dilihat di sini. Sedangkan contoh penelitian tentang pemikiran Neuwirth berdasarkan Commentary-nya bisa dilihat di jurnal ini.
Komentar
Posting Komentar