Nazham Zamzamiyah: Kunci Memahami (Ilmu) Tafsir



Manzhumah Zamzamiyah adalah untaian syair nazham dalam bidang Ushul at-Tafsir. Syair ini digubah oleh Syaikh ‘Abdul ‘Aziz az-Zamzami (w. 976 H) berdasarkan ringkasan singat padat ushul at-tafsir yang ditulis oleh Imam as-Suyuti di kitab an-Nuqayah. Project ini adalah upaya saya belajar autodidak ilmu tafsir berdasarkan Zamzamiyah dan syarahnya, khususnya Nahju at-Taysir karya Sayyid al-Musawa (w. 1439).  Untuk uraian singkat dan padat tentang Nazham Zamzamiyah, bisa cek di sini https://tafsiralquran.id/mengenal-tiga-kitab-nazam-ulumul-quran-dan-ushul-tafsir/

Namanya juga catatan pelajaran, maka bisa saja ditemukan banyak kesesatan yang menyesatkan di dalam catatan ini. Maka pembaca yang budiman dan budiwoman, monggo tinggalkan komentar untuk mengoreksinya. Ok, mari kita mulai dari bait-bait awal syair ini. Intinya bait-bait awal ini adalah pembuka, doa, dan beberapa pengetahuan mendasar tentang al-Qur’an.

Setelah basmalah, berikut ini bait-baitnya:

تَبارَ
كَ المُنْزِلُ للفُرقانِ

على النَّبِيِّ عَطِرِ الأَرْدان

مُحَمَّدٍ عليهِ صَلَّى اللهُ

معَ سَلامٍ دائماً يَغْشَاهُ

وآلِهِ وصَحْبِهِ ، وبَعْدُ

Dua bait pertama ini merupakan pujian bagi Allah ta’ala sebagai yang menurunkan al-Furqan kepada Sang Nabi yang memiliki nasab yang baik.  Nabi Muhammad semoga shalawat dan salam dari Allah senantiasa melimpah meliputinya, begitu pula keluarga dan seluruh sahabatnya.

فَهذِهِ مِثْلُ الجُمَانِ عِقْدُ

ضَمَّنْتُها عِلماً هُوَ التَّفْسِيْرُ

بِدايةً لِمَنْ بِهِ يَحِيْرُ

Syair ini, kata nazhim, bagaikan untaian kalung berharga. Selain untuk menunjukan nilai keilmuan syair ini yang berharga. Ungkapan ini juga tampaknya merujuk kepada bentuk syair ini, dimana pengarangnya membaginya menjadi beberapa untaian (‘iqdu). Karena berharga, maka pelajar mestinya lebih termotivasi mempelajarinya.

Isi dari untaian syair ini adalah penjelasan ilmu tafsir. Nanti akan ada penjelasan tentang definisi ilmu tafsir. Syair ini adalah semacam teks pembuka (bidayatan) bagi mereka yang masih merasa bingung atau belum mengetahui banyak tentang ilmu tafsir. Di beberapa versi lain, tertulis hidayatan instead of bidayatan. Maksudnya sama saja; ini adalah teks hafalan bagi pemula.

أَفْرَدْتُها نَظْمَاً مِن النُّقَايَةْ

مُهَذِّباً نِظَامَها في غَايَةْ

Untaian syair  ini disarikan dari kitab an-Nuqayah. Kitab ini merupakan ringkasan dari empat belas cabang ilmu keislaman yang dianggap oleh Imam as-Suyuti perlu diketahui mendalam oleh pembelajar ilmu agama. Salah satunya adalah ilmu tafsir. Kitab ini cukup tipis, dan ilmu tafsir hanya salah satu dari babnya, jadi bisa dibayangkan betapa ringkas dan padat penjelasan Imam Suyuti di kitab tersebut. Dari saripati ilmu tafsir di an-Nuqayah itu, Imam Zamzami kemudian mengisolirnya dan menyusunnya menjadi syair nazham. Beliau berusaha membuarnya menjadi susunan yang ringkas dan baik.  

واللهَ أَسْتَهدي وأَسْتَعِيْنُ

لأنَّهُ الهادِي ومَنْ يُعِيْنُ

Sebagaimana sang nazhim meminta pertolongan dan hidayah kepada Allah ta’ala maka kita sebagai yang mempelajarinya pun lebih butuh lagi pada pertolongan dan hidayah Allah. Wa bil khusus untuk saya semoga dikuatkan untuk konsisten sampai khatam.

Bagian berikut dari Zamzamiyah adalah definisi ilmu tafsir (Hadd ‘ilm at-Tafsir) dan beberapa muqaddimah tentang definisi al-Qur’an, surah, dan ayat serta beberapa permasalahan terkait. 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buya Hamka Tentang Surah Asy-Syu'ara dan Pemusik

Kritik Teks al-Qurʾān (2): Ragam Qirāʾāt, Mushaf Sahabi, dan al-Qurʾān Edisi Kritis

Mengenal Klasifikasi Gaya Penulisan Manuskrip al-Qurʾān Pada Empat Abad Pertama Hijriyah