Postingan

Ketika Tajwīd Jadi Tafsīr : Kaitan Pelantunan dan Makna dalam al-Qurʾān

Gambar
Kita sering mendengarkan nasehat bahwa membaca al-Qurʾān itu perlu hati-hati, sebab beda panjang pendek saja bisa mengubah makna. Mungkin yang menyampaikan pesan seperti itu sedang merujuk ke kejadian dimana perbedaan pelantunan bisa menimbulkan makna berbeda karena memang kata yang diucapkan menjadi beda. Contohnya maliki yawmiddīn vs māliki yawmiddīn yang sama-sama bisa diterima, atau kejadian kacau bila ada yang membaca la pendek pada ayat lā  ʾaʿbudu mā taʿbudūn.  Namun ternyata, kaitan antara oralitas dan makna dalam al-Qurʾān bisa lebih subtil dari kedua contoh tadi. Setidaknya begitulah argumen yang dibangun oleh Tareq Moqbel dalam artikelnya Aural Aesthetics: The Poetics of Sound and Meaning in the Qurʾān . Menurut akademisi sekaligus ustadz dari Cambridge ini, penelusuran terhadap makna al-Qurʾān harus memperhatikan sifatnya yang paling fundamental; bahwa al-Qurʾān pada dasarnya adalah sebuah ‘proklamasi oral’. Dari awal ia disampaikan hingga kini, pesan-pesan al-Qur...

#KaburAjaDulu: Antara Worldview Jāhilī dan Qurʾāni

Gambar
Hesteg #kaburajadulu, konon adalah simbol kekecewaan anak-anak muda Indonesia yang merasa hidupnya makin suram jika tak segera kabur ke luar negeri. Ketika tren ini lagi ribut-ributnya di medsos, saya sebenarnya tidak begitu mengikuti. Ada banyak kesibukan, salah satunya sibuk tadarrus puisi Jahiliyah. Tapi saya tiba-tiba teringat tren ini lagi gara-gara mendengar pernyataan seorang politisi kawakan yang dengan nada geregetan berkomentar kurang lebih begini “..paling nanti jadi budak kapitalis-kapitalis di luar negeri sana..”  Jika begitu, kasian juga anak-anak muda Indonesia itu ya. Lari dari kangkangan oligarki, malah masuk kungkungan kapitalis. Mungkin ada yang menjawab; setidaknya mereka bisa jadi budak dengan gaji kompetitif jika memang punya kapasitas, dari pada cuma bisa menganga ketika kesempatan dan etika kompetensi dihabisi kolusi-nepotisme, sementara sumber daya yang katanya mereka warisi habis dimamah korupsi. Tapi ya, baik perbudakan kapitalistik maupun perakyatan yang...

Sebelum Rasm Utsmānī: Proyek Abū Bakar, Mushaf Sahabi, dan Mushaf Ṣanʿāʾ I

Gambar
  Tiga Tahap Pengumpulan Bentuk Tertulis al-Qurʾān   Rasm Utsmani dapat dikatakan sebagai hasil dari kerja kolektif ulama umat Islam generasi pertama. Tahap awal kerja tersebut berlangsung di bawah bimbingan Rasulullah secara langsung, lalu dua tahap setelahnya berlangsung di bawah bimbingan para sahabat utama yang menjadi khalifah beliau. Dapat pula dikatakan bahwa tokoh terpenting dalam proses pelaksanaannya adalah Zaid bin Tsabit. Beliau sudah menjadi penulis wahyu sejak masa Rasulullah, lalu menjadi pelaksana kompilasi mushaf pada masa Abū Bakar, dan akhirnya turut menjadi tim inti dalam standarisasi mushaf pada masa Utsmān bin Affān.  Ketiga tahap penulisan wahyu tersebut bisa dikatakan sebagai tiga tahapan pembentukan rasm - yang nantinya akan disebut rasm Utsmani. Pada masa Rasulullah, diriwayatkan bahwa setiap Nabi menerima wahyu baru, ia akan memanggil Zaid dan memintanya datang bersiap dengan alat tulisanya. Namun ini tidak berarti bentuk rasm yang digunak...

Mazhab Tafsīr Naisabur: Episode Hilang dalam Historiografi Tafsīr Moderen (?)

Gambar
Salah satu sumbangan penting Walid Saleh adalah upayanya untuk mengekskavasi poin-poin penting dalam sejarah tafsīr yang terkubur oleh historiografi tafsīr modern, baik yang populer di kalangan Muslim modern maupun di akademia Barat. Penekanan Saleh terhadap posisi sentral yang dimainkan sekelompok ulama yang ia sebut ‘mazhab Naisabur’, menjadi bagian dari kulminasi sumbangsihnya itu. Walid Saleh menekankan bahwa mazhab ini memiliki pengaruh besar yang menyebabkan perlunya kajian ulang terhadap sejarah literatur tafsir Islam abad pertengahan, yang selama ini hanya didasarkan pada katalog karya tafsir cetak abad ke-19 dan ke-20, bukan pada manuskrip asli yang masih ada. Dalam rekonstruksi Saleh, istilah Mazhab tafsīr Naisabur (Nishapuri School) merujuk kepada tradisi tafsīr yang berkembang di sekitar pemikiran tiga ulama besar abad ke-11 di kota tersebut. Menurut penilaian Saleh, tradisi ini berhasil membawa perubahan besar dalam genre tafsir Al-Qur’an dan ilmu-ilmu Al-Qur’an secara umu...

Asal-Muasal Aksara Arab dan Maklumat Mendasar Ilmu Rasm

Gambar
Seperti bisa dibaca pada tulisan dengan font Hijāzī di ‘thumbnail’ postingan ini, seri ini bernama Al-Muyassar Fī ʿilmi Rasmi Al-Muṣḥafi Wa Ḍabṭihi .  Nama ini saya ambil dari judul buku Dr. Ganim Qadduri. Buku tersebutlah yang menjadi sumber dan dasar dari semua postingan di seri ini. Karena sudah maklum, saya tidak akan menuliskan referensi kecuali jika ada informasi penting dari sumber lain. Bagi yang ingin mengetahui lebih detail, silakan merujuk ke buku tersebut. Aksara Arab pada masa Nabi dan Sahabat Sebelum datangnya Islam, orang-orang Arab mengenal dua macam sistem aksara, yakni sistem aksara al-musnad dan Ḥijāzi. Al-Musnad dikenal juga sebagai sistem aksara Arab Utara yang digunakan oleh penduduk Yaman di masa lalu. Sementara aksara Ḥijāzī adalah aksara yang digunakan di Arab Selatan. Sistem aksara Ḥijāzi inilah yang nantinya digunakan untuk menuliskan al-qurʾān pada masa Nabi dan para sahabat, termasuk standarisasi yang dilakukan oleh Utsman b. Affān. Dalam tradisi kesarj...

Mengenal Klasifikasi Gaya Penulisan Manuskrip al-Qurʾān Pada Empat Abad Pertama Hijriyah

Gambar
Mushaf-mushaf tua yang masih berupa manuskrip (tulisan tangan) menampilkan berbagai gaya tulisan yang mencerminkan perkembangan temporal dan regional khat Arab yang digunakan dalam transmisi tertulis al-Qurʾān. Berikut ini adalah uraian beberapa gaya utama yang ditemukan dalam manuskrip-manuskrip awal tersebut. Klasifikasi ini dikembangkan oleh para peneliti manuskrip mushaf di Barat khususnya François Déroche lewat bukunya bertajuk The Abbasid Tradition dan The Quran of The Ummayyads; jugai Alain Geroge dalam bukunya The Rise of Islamic Calligraphy. Penjelasan berikut merupakan ‘syarah’ dan terjemahan dari slide singkat tentang Paleografi al-Qurʾān yang disiapkan oleh Marijn van Putten.  Saya akan menuliskan ini  berdasarkan urutan kronologis gaya-gaya penulisan tersebut. Meskipun penting untuk diingat bahwa secara kronologis, terdapat tumpang tindih, jadi tidak dapat juga dipahami bahwa urutan perkembangan ini mencerminkan kronologi yang ketat. Kebanyakan contoh manuskrip ya...